Senin, 26 Januari 2009

AVO METER

Untuk melakukan pekerjaan Elektronik, seperti memperbaiki peralatan dan menguji rangkaian elektronika selalu diperlukan alat ukur, karena dengan alat ukur dapat diketahui :
1. Besaran Arus listrik dalam satuan Ampere (A)
2. Besaran Tegangan listrik dalam satuan Volt (V)
3. Besaran Resistansi dalam satuan Ohm (a)
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur arus disebut Ampere meter, sedangkan alat ukur tegangan disebut Volt meter dan alat ukur resistansi disebut Ohm meter. Adapun alat ukur yang mempunyai kemampuan ketiga fungsi tersebut diatas biasa disebut AVO meter
AVO meter sangat penting fungsinya dalam setiap pekerjaan elektronika karena dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan mudah dan cepat, Tetapi sebelum mempergunakannya, para pemakai harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis AVO meter dan bagaimana cara menggunakannya agar tidak terjadi salah pakai dan akan merusakkan AVO meter tersebut

Berdasarkan prinsip kerjanya ada dua jenis AVO meter yaitu :
1. AVO meter Digital
2. AVO meter Analog / Moving coil
Kedua jenis ini tentu saja berbeda satu dengan lainnya, tetapi ada beberapa kesamaan dalam hal operasionalnya, misal sumber tenaga yang dibutuhkan berupa baterai DC dan probe/kabel penyidik warna merah dan hitam. Pada AVO meter digital, hasil pengukuran dapat terbaca langsung berupa angka-angka (digit), sedangkan AVO meter analog tampilannya menggunakan pergerakan jarum untuk menunjukkan skala. Sehingga untuk memperoleh hasil ukur, harus dibaca berdasarkan range atau divisi. AVO meter analog lebih umum digunakan karena harganya lebih murah dari pada jenis AVO meter digital. Namun ada juga mereka yang memilih AVO meter analog karena kegemaran belaka

Bagian-bagian AVO meter Analog
AVO meter analog terdiri dari beberapa bagian

Mengukur Tegangan AC
1. Letakkan selector switch (saklar pemilih) pada posisi tegangan AC (V˜)
2. Pilihlah batas ukur (1, 3, 10, 30, 100 atau 300). Batas ukur yang dipilih harus yang sama atau lebih b esar dari tegangan yang akan diukur, Misalkan tegangan yang aka n diukur 220V, maka batas ukur yang harus dipilih adalah 300V.Tidak boleh memilih batas yang lebih kecil, karena jarum penu njuk akan bergerak melewati batas maksimum dan dapat merusak moving coil.
3. Sambungkan kabel probe pada sumber tegangan secara Pararel. Untuk tegagan AC kabel merah dan hit an dapat bebas disambungkan kepada sumber tegangan positif atau negative, karena tegangan AC tidak mempunyai polaritas
4. Bacalah papan skala sesuai dengan dimana jarum penunjuk berhenti. Cara yang paling tepat dalam membaca adalah secara tegak lurus dimana jarum harus tampak satu garis dengan bayangan jarum pada cermin pemantul, agar tidak terjadi kesalahan baca (parallax)

Cara Mengukur Arus DC
Cara mengukur arus agak berbeda dengan mengukur tegangan, dimana rangkaian untuk mengukur arus dipasang dengan cara serie dengan beban. Beban dapat berupa resistor, lampu atau lainnya.
1. Atur selector pada posisi Arus DC ( A=)
2. Atur posisi selector pada posisi batas ukur yang lebih tinggi dari arus yang akan diukur, batas ukur dapat dipilih yang paling tinggi agar tidak merusak meter. Pengaruh pemilihan batas ukur yang terlalu jauh dari arus yang akan diukur hanya mengakibatkan pembacaan yang kurang akurat
3. Hubungkan kabel secara seri dengan beban. Beban dapat diserie pada kabel negative atau pada kabel positif (sesuai gambar).
Apabila pemasangan kabel polaritasnya terbalik, maka meter akan bergerak kekiri.
4. Baca penunjukan arus pada papan skala arus DC (A=) sesuai posisi jarum.


Senin, 05 Januari 2009

"SeLaMat tahUn baru 2009" yAw wlWpN mGkn daH agK tErLaMbaT krN sekAraNg daH TangGal 6 jAnUaRi.TahuN 2008 Sdh BerLalU,mUnGkiN mAsiH BanyAk KeinGinAn kiTa yaNg bElUm tErcApai.Di TahUn 2009 Ini KiTa biSa MeneRuskaN keiNgiNan KiTa YaNg MumGkin BeluM tErCapAi.semOga Di TaHun YaNg BaRu Ini kItA Dapat MenYoNgsoNg MasA Depan KitA DeNgaN LebIh BaiK.amien....